
Para analis Bitcoin masih bertahan pada pandangan bahwa harga BTC berpotensi jatuh hingga mencapai level $20,000.
Walaupun awal bulan Oktober menghasilkan kenaikan signifikan dalam nilai Bitcoin, mencapai level tertinggi dalam enam minggu terakhir, beberapa perkiraan masih meramalkan kemungkinan koreksi menuju angka tersebut.
Kenaikan sekitar 6% sejak awal bulan lalu telah membawa Bitcoin ke kisaran $27,500. Meski demikian, Bitcoin masih menunjukkan perilaku harga yang sulit diprediksi, memunculkan ketidakpastian di kalangan pelaku pasar.
Perkembangan harga Bitcoin dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong ekspektasi tinggi di antara banyak investor, yang berharap bahwa mata uang kripto ini akan berhasil menembus resistensi signifikan di angka $30,000.
Namun, tidak semua pihak meyakini hal ini.
Dalam analisis terbaru yang diterbitkan pada 2 Oktober, seorang pedagang populer dan analis pasar yang dikenal dengan nama CryptoBullet, mengulangi pandangannya bahwa angka $20,000 masih menjadi target yang relevan dalam pergerakan harga Bitcoin.
Menurutnya, lonjakan terakhir ke angka $28,600 dapat dilihat sebagai pembentukan pola grafik klasik yang disebut sebagai “head and shoulder,” di mana sisi bawahnya mungkin akan mengikuti jika pola tersebut berhasil terbentuk sepenuhnya.
Baca Juga : Seorang Pembawa Acara Dipenjara 8 Tahun dalam Kasus Bitcoin Ilegal
Analisis ini diperkuat oleh peta jalan yang disusun pada bulan Agustus, yang mencatat target kenaikan jangka pendek sekitar $28,000 sebelum kemungkinan terjadi koreksi menuju angka $20,000.
Dengan demikian, meskipun Bitcoin telah menunjukkan kekuatan dalam beberapa waktu terakhir, para analis tetap berpegang pada pandangan berhati-hati terhadap potensi penurunan harga yang signifikan menuju angka $20,000.
Mata uang kripto ini akan tetap menjadi subjek perhatian utama dalam minggu-minggu mendatang, dengan harapan dan ketidakpastian yang terus mengiringinya. [RH]