Kisah di Balik Kamis Hitam 2020 dalam Dunia Bitcoin

Kisah di Balik Kamis Hitam 2020 dalam Dunia Bitcoin
Kisah di Balik Kamis Hitam 2020 dalam Dunia Bitcoin

Hampir empat tahun yang lalu, dunia finansial dikejutkan oleh peristiwa “Kamis Hitam” pada tanggal 11 Maret 2020. Saat itu, harga Bitcoin jatuh lebih dari 50% dalam waktu 24 jam, mencapai hanya $3,867 per unit. Peristiwa ini dikenal sebagai “angsa hitam,” yang ditandai oleh ketidakdugaannya, seperti yang dilansir dari Bitcoin.com.

Pada hari yang penuh gejolak itu, penyebab utama adalah meningkatnya ketidakstabilan akibat pandemi Covid-19. WHO secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada hari itu, yang memengaruhi berbagai sektor ekonomi global. Pasar saham AS, seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite, mengalami penurunan besar, sementara pasar global juga terkena dampak.

Harga Bitcoin turun drastis dari $7,886 pada tanggal 10 Maret menjadi $3,867 pada tanggal 11 Maret. Namun, dalam beberapa hari berikutnya, harga Bitcoin mulai pulih. Dalam beberapa minggu, Bitcoin kembali ke level lebih dari $5,000 dan mencapai $6,410 pada akhir Maret.

Pemulihan ini dipicu oleh stimulus pemerintah besar-besaran dan harapan akan kembalinya normalitas setelah pandemi. Harga Bitcoin bahkan mencapai rekor tertinggi sebesar $69,000 per unit pada November 2021, dengan total nilai pasar kripto melampaui $3 triliun.

Baca Juga : El Salvador Bisa Menjadi “Singapura-nya Amerika” Karena Bitcoin

Namun, sejak itu, program stimulus pemerintah telah berakhir, dan bank sentral mulai menerapkan kebijakan pengetatan moneter. Meskipun pasar kripto mengalami kebangkitan pada tahun 2023, ketidakpastian masih ada, dengan perang global, inflasi, dan volatilitas pasar yang mungkin menjadi faktor risiko.

Beberapa analis mengingatkan bahwa peristiwa angsa hitam seperti “Kamis Hitam” masih dapat terjadi, meskipun statistiknya kecil. Pemulihan pasar kripto selalu mengikuti pola yang tidak dapat diprediksi, dan para pelaku pasar perlu tetap waspada terhadap kemungkinan peristiwa tak terduga di masa depan.