
Di Swedia, para penjahat tampaknya tengah fokus pada tokoh Bitcoin terkemuka, dengan sasaran yang terpilih mungkin berkat kemudahan akses terhadap informasi pribadi dan alamat mereka.
Informasi ini diungkapkan melalui laporan media Swedia, LT dan Aftonbladet, yang menyoroti serangkaian perampokan di Rönninge dan Södertälje, menunjukkan pola serupa dalam modus operandi.
Korban dari kejahatan ini mengalami pengikatan dan penyiksaan fisik, dimaksudkan untuk merampas Bitcoin baik dalam bentuk fisik maupun saham virtual.
Salah satu tokoh cryptocurrency terkemuka, Eric Wall, yang juga menjabat sebagai anggota dewan StarkNet Foundation, mengambil perhatian terhadap kejadian ini dalam unggahan X di platform Twitter.
“Senin ini, pasangan paruh baya asal Swedia diikat di rumah mereka dan dirampok oleh 4 pria bertopeng. Mereka dianiaya secara fisik dan diancam dengan pisau dapur mereka sendiri,” kata Wall.
Wall menggambarkan dua kasus serangan tersebut sebagai bukti bahwa para penjahat Swedia secara aktif berusaha menargetkan komunitas pengguna Bitcoin.
Menurutnya, tujuan dari serangan tersebut jelas, yaitu merampas Bitcoin yang dimiliki oleh pasangan korban. Lebih lanjut, Wall menyoroti keterkaitan insiden ini dengan peristiwa terpisah di mana “dua profil Bitcoin/kripto terkenal menjadi sasaran di rumah mereka oleh pria bersenjata dan bertopeng.”
Baca Juga : Biaya Bitcoin Melonjak Hampir 1,000% Sejak Ordinal Kembali
Dalam penjelasannya, Wall menyebutkan bahwa para korban tidak hanya menjadi target pencurian digital, tetapi juga mengalami kekerasan fisik yang berlangsung selama berjam-jam.
Semua ini terjadi dalam upaya brutal untuk mencuri kepemilikan Bitcoin yang disimpan di dompet perangkat keras. Situasi ini menciptakan kekhawatiran serius di antara pengguna cryptocurrency di Swedia dan menyoroti pentingnya keamanan pribadi dalam lingkungan digital yang semakin rentan.
Serangkaian serangan yang mengancam keamanan pengguna Bitcoin di Swedia memicu keprihatinan di kalangan komunitas cryptocurrency. [RH]