Tren harga Bitcoin selama dua minggu terakhir telah menciptakan suasana konsolidasi yang kuat dengan pergerakan harga yang sangat terbatas, tetap bertahan di sekitar angka $34,700.
Meskipun terlihat stagnan, kenaikan signifikan sebesar 24,2% sejak tanggal 7 Oktober lalu telah menanamkan kepercayaan kuat di kalangan investor.
Kenaikan ini didorong oleh dua faktor kunci, yakni dampak halving yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024 serta potensi persetujuan Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat.
Dalam beberapa waktu belakangan, berita mengenai perkembangan dan inovasi Bitcoin telah menjadi sorotan utama di media.
Permintaan atas leverage semakin meningkat, terutama karena para investor meyakini adanya dua katalis yang paling optimis untuk tahun 2024, yaitu potensi hadirnya spot BTC ETF dan peristiwa halving Bitcoin.
Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur kesehatan pasar Bitcoin adalah premi berjangka Bitcoin. Premi ini mengukur perbedaan antara harga kontrak berjangka Bitcoin dalam dua bulan ke depan dengan harga spot saat ini.
Pada pasar yang sedang tumbuh dan berkembang, premi berjangka biasanya ditempatkan dalam kisaran 5% hingga 10%, yang juga dikenal dengan istilah suku bunga dasar.
Baca Juga : Kripto Naikkan nilai Pasar PayPal Hingga Rp 63,4 Triliun
Hal ini mencerminkan tingkat minat investor dalam mendukung aset kripto, serta optimisme mereka terhadap perkembangan selanjutnya.
Dengan perkiraan positif ini dan melihat gejolak ekonomi global saat ini, Bitcoin terus menjaga potensinya untuk mencapai angka $40,000, mengindikasikan bahwa mata uang kripto utama ini memiliki daya tarik yang kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dengan begitu, Bitcoin tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi dan mencari potensi keuntungan yang signifikan di masa depan, terutama dengan peristiwa-peristiwa besar yang diantisipasi pada tahun 2024. [RH]
