
Bitcoin kini telah mencapai tahap krusial dalam siklusnya, dengan 86% perjalanan menuju halving berikutnya. Peristiwa ini tidak hanya mengguncang pasar cryptocurrency, tetapi juga mempengaruhi cara kita memahami dan mengikuti perkembangan aset digital yang revolusioner ini.
Dalam informasi terbaru yang dipublikasikan oleh analis siklus Bitcoin terkemuka, Root, kita dapat melihat gambaran dua siklus sebelumnya pada titik yang sama dalam sejarah Bitcoin.
Postingan terbaru di platform X ini mengulas perkembangan separuh cryptocurrency, sebuah momen yang penuh signifikansi dalam dunia Bitcoin.
Apa yang dimaksud dengan “halving” dalam konteks ini? Halving adalah acara berkala dalam jaringan blockchain Bitcoin, di mana hadiah blok (block reward) dipotong tepat setengahnya.
Hadiah blok adalah imbalan yang diterima oleh para penambang sebagai kompensasi atas penyelesaian blok di jaringan Bitcoin.
Imbalan ini berperan penting sebagai satu-satunya cara untuk mencetak Bitcoin baru, sehingga tingkat di mana penambang berhasil memecahkan blok dapat dianggap sebagai tingkat produksi aset digital ini.
Tujuan utama di balik terjadinya halving adalah untuk memastikan penurunan produksi Bitcoin seiring berlalunya waktu. Tanpa adanya halving, pasokan Bitcoin akan terus tumbuh tanpa batasan pada tingkat yang konstan.
Dampak dari hal ini dapat mengakibatkan penurunan harga Bitcoin karena dinamika pasokan dan permintaan akan aset ini akan terganggu.
Baca Juga : Harga Bitcoin Turun 2% Akibat Kenaikan Suku Bunga Fed
Sejarah Bitcoin telah mengajarkan kita bahwa setiap kali halving terjadi, itu memicu serangkaian peristiwa yang signifikan di pasar cryptocurrency.
Kita telah menyaksikan bagaimana potensi untuk lonjakan harga dan volatilitas tinggi yang menyertainya bisa memberikan peluang besar bagi para investor, tetapi juga menghadirkan risiko yang tak terhindarkan.
Dengan Bitcoin saat ini berada di ambang halving, mata dunia akan terus tertuju pada perkembangan selanjutnya. [RH]